Senin, 07 November 2011

KETIKA BERAKHIRNYA SEBUAH HUBUNGAN

Awal tahun 2011 adalah momen yang paling menyenangkan bagi dirinya dan diriku, setelah sekian lama tidak berjumpa, ketika pertama kali saling sapa lewat sms, tadinya aku tidak percaya kalau dia akan merespon dengan positif karena sudah terlalu lamanya tidak jumpa dan berbicara.

Ketika itu kami rajin berhubungan baik telponan maupun smsan, tidak peduli bahwa kami sudah punya pasangan masing masing, seperti orang yang sudah lama tidak jumpa dan komunikasi, kami pun menanyakan kabar, serta berbicara nostalgia yang pernah kami lakukan saat kami masih pacaran dulu.

Hingga akhirnya awal tahun 2011 di sebuah rumah teman di daerah bogor, untuk pertama kalinya setelah kurang lebih enam tahun tidak jumpa. kami berjumpa dan bertatap muka secara langsung, hatiku senang melihat kembali orang dulu pernah aku cinta, begitupun sebaliknya.

Seiring berjalanya waktu, kami hanyut dalam nostalgia yang dulu pernah kami rajut semasa masih bujangan/gadis, semakin hari semakin instensif dan rajin kami berhubungan melalui telpone dan sms maupun situs jejaring sosial facebook. Dan bahkan suka ketemuan ditempat yang sama ketika pertama kali jumpa. Kami seperti lupa kalau kami sudah berkeluarga, itulah cinta lama yang bersemi kembali.

Sampai akhirnya tanggal 27 februari 2011 kami janjian untuk pergi jalan jalan mengajak anak anak nya, kami pergi sampai larut malam, dan memaksa saya untuk menginap dirumanya. Walaupun aku harus tidur di dalam mobil, karena ngga mungkin aku tidur didalam rumahnya, takut terjadi finah. Dan hal hal yang tidak diinginkan.

Waktu terus berjalan, hingga pada akhirnya permasalahan pun tiba, entah kenapa dua bulan terakhir ini dia sulit sekali dihubungi, sms ku tidak pernah dibalas, bahkan kalo kutelpon pun tidak dijawab, padahal dia pernah berucap padaku, tak akan pernah memutus tali sliaturahmi bagaimana pun keadanya.

Padahal rasa rindu dan cinta ini sudah tertanam didalam hati. namun aku harus sadar, dia sudah ada pemiliknya begitupun dengan diriku. Namun aku tidak tahu mengapa hal ini begitu cepat berlalu dan aku tidak mengerti mengapa dia berubah 180 derajat sikapnya kepadaku, aku ngga tau apakah dia benci atau tidak padaku, namun aku sudah merasakan bahwa memang dia ingin memutuskan tali silaturahmi dengan aku. Entah lah

dan akhirnya hilang sudah kesabaranku dalam menyikapi nya, aku terpaksa blokir pertemanan fb denganya, aku hapus semua nomor hape dia yang ada di phonebook. Ku anggap hubungan ini sudah berakhir. Rasa rindu dan cinta yang diawal tahun ini begitu besar berbalik menjadi sebuah kekecewaan buat diriku diakhir tahun ini. Entah bagi dia.

Terlepas dari itu semua, aku sadar bahwa memang rasa cinta itu harus seutuhnya kuberikan pada pasangan hidup yaitu istriku.

Hai wanita yang pernah ku cinta, kini saatnya kita melupakan lagi apa yang pernah kita lakukan ditahun ini, walaupun kau pernah berjanji tak akan pernah memutuskan tali silaturahmi, namun aku sudah terlanjur kecewa dengan sikap mu yang tanpa alasan bersikap acuh pada diriku. Aku, dan mungkin kamu sudah tidak berharap lagi berjumpa. Dan aku putuskan untuk mengakhiri dan mengucapkan sampai disini saja hubungan kita.

Terima kasih wahai wanitaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar